Mgr. Pioppo, Nunsius Apostolik berkarya di Indonesia 7 Tahun: Terima Kasih!
Mgr. Piero Pioppo. Sumber gambar: https://www.vaticannews.va |
Paus Leo XIV baru saja mengumumkan penunjukan penting dalam dunia diplomasi Vatikan. Mgr. Piero Pioppo resmi ditunjuk sebagai Nunsius Apostolik untuk Kerajaan Spanyol sekaligus Republik Andorra.
Sebelumnya, Mgr. Pioppo bertugas di Indonesia. Dengan demikian, posisi Nunsius Apostolik untuk negara kepulauan Nusantara ini kini sementara akan kosong sampai pengangkatan pengganti baru diumumkan.
Pengumuman resmi disampaikan Takhta Suci pada siang hari, sebagaimana dilaporkan oleh Vatican.va pada 15 September 2025.
Terima kasih dan selamat bertugas di tempat baru Mgr. Pioppo
Mgr. Pioppo mulai bertugas sebagai Nunsius Apostolik di Indonesia pada 14 November 2017 dan juga menjabat sebagai Duta Besar Vatikan untuk ASEAN. Selama masa jabatannya, ia dikenal dekat dengan umat setempat dan fasih berbahasa Indonesia, sehingga mampu memimpin Misa serta menahbiskan uskup dengan bahasa lokal. Kepiawaiannya ini menegaskan bagaimana ia tidak hanya berperan sebagai diplomat, tetapi juga sebagai pastor yang peduli pada kehidupan rohani komunitas yang dilayaninya.
Lahir di Savona, Italia Utara, pada 1960, Mgr. Pioppo menapaki perjalanan akademik dan rohani yang panjang. Ia ditahbiskan sebagai imam Keuskupan Acqui Terme pada 1985 dan kemudian menempuh studi lanjutan hingga meraih gelar doktor dalam Teologi Dogmatis. Karier diplomatiknya di Vatikan dimulai pada 1993, dengan penugasan di Korea, Chili, serta di Sekretariat Negara Vatikan. Pada 2006, ia diangkat sebagai Prelatus Institut untuk Karya Keagamaan (IOR).
Pada 25 Januari 2010, Mgr. Pioppo diangkat sebagai Uskup Agung Tituler Torcello sekaligus Nunsius Apostolik untuk Kamerun dan Guinea Khatulistiwa, menerima tahbisan uskup pada Maret tahun yang sama. Selain bahasa Italia, ia juga menguasai Inggris, Prancis, Spanyol, dan Indonesia, memperkuat kapasitasnya dalam pelayanan diplomatik lintas negara.
Dengan pengalaman panjang dalam pelayanan diplomatik Gereja dan kedekatannya dengan umat lokal, Mgr. Pioppo kini bersiap menghadapi tantangan baru di Spanyol dan Andorra, meninggalkan jejak yang signifikan selama bertugas di Indonesia. Sementara itu, posisi Nunsius Apostolik untuk Indonesia dan ASEAN akan tetap kosong sampai penunjukan pengganti baru resmi diumumkan.
Dikenal di Kalimantan
Di Kalimantan Barat, dengan populasi penganut Katolik sekitar 1,1 juta jiwa, sosok Uskup Piero Pioppo dikenal cukup luas. Setiap kali ia mengunjungi Pontianak atau Sanggau, suasana selalu hangat. Orang-orang tersenyum melihatnya menyunggingkan senyum ramah, menyapa anak-anak dan orang tua dengan cara yang sederhana namun tulus. Kehadirannya tidak sekadar formalitas, tapi terasa seperti seorang teman yang datang dari jauh untuk berbagi kebahagiaan dan doa.
Kemampuannya berbahasa Indonesia membuat interaksi menjadi lebih hangat. Ia tak hanya memimpin Misa, tetapi juga berbincang santai dengan jemaat, tokoh masyarakat, maupun para pemuda. Beberapa warga bahkan menceritakan pengalaman mereka berbicara langsung dengannya, merasa diterima dengan penuh hormat dan perhatian. Setiap perjalanan ke Pontianak atau Sanggau selalu dimanfaatkan untuk mempererat hubungan, mendengarkan keluh kesah, dan memberi dorongan moral maupun spiritual.
Mgr. Pioppo tetap teguh pada prinsip
Meski bersikap hangat, Mgr. Pioppo tetap teguh pada prinsipnya. Ia tidak kompromi soal ajaran iman dan moral, mengajarkan nilai-nilai Katolik dengan tegas namun penuh kasih. Kombinasi antara keramahan dan keteguhan inilah yang membuatnya dihormati sekaligus dicintai oleh komunitas Dayak.
Kehadiran Mgr. Pioppo menjadi jembatan antara tradisi lokal dan iman Katolik, meninggalkan jejak yang mendalam bagi umat di Indonesia. Terkhusus di tempat umat Katoliknya mayoritas, seperti: Flores, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan Barat.
Pewarta: X-5
Sumber: Vatican.va / Vatican News
0 Komentar